Breaking News
Home / Syeikhona Prof. Dr. KH. Abd Muiz Kabry / Al-Qaulu Shadiq / Tempat dan Proses Yang Ditempuh Dalam Mengingat Allah SWT

Tempat dan Proses Yang Ditempuh Dalam Mengingat Allah SWT

Tempat Yang Ditempati Untuk Mengingat

Adapun tempat yang pantas ditempati untuk mengingat yang dapat menjamin kelangsungan ingatan terhadap Allah swt.adalah setiap tempat yang telah ditetapkan oleh Allah swt.sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an yaitu:

  1. Diwaktu berdiri
  2. Diwaktu duduk
  3. Diwaktu berbaring

mengingat allahSetiap orang tidak ada yang terlepas dari ketiga hal ini semasih ia hidup hingga matinya. Apa bila seorang telah kekal ingatannya di waktu berdirinya, duduknya dan diwaktu ia berbaring, sungguh telah barlangsung secara kontinyu ingatannya terhadap Allah swt.

Firman Tuhan dalam Surat Annisa’ ayat 103 :

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا (١٠٣)

103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Proses Yang Ditempuh Dalam Mengingat Allah SWT

Sesungguhnya proses dalam mengingat kepada Allah swt.memiliki cara yang tertentu yang harus diilalui. Dan barangsiapa yang menyimpang dari cara tersebut niscaya dia akan sesat. Dan adapun yang dimaksud ucapan-ucapan pengabdian yang dilakukan oleh sihamba terhadap Allah set.pada saat ia mengingat.

Sama saja apakah itu diucapkan melalui lidah atau diikrarkan dalam hati yang disertai dengan bacaan-bacaan yang menunjuk kearah nama keEsaan dan sifat kesempurnaan Allah swt. Misalnya :

لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ

Demikian pula dzikir atau ucapan pengabdian selain dari pada itu. Akan tetapi yang paling mulia dan cepat mengingatkan kita kepada Allah swt.yaitu kalimat :

سُبْحَانَ اللهِ, اَلْحَمْدُللهِ, لَا اِلَهَ إِلَّا اللهِ,اَللهُ اَكْبَرُ

Ini sesuai sabda Rasulullah saw. :

أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ, لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ

Artinya :”Yang paling mulia dzikir itu ,hendaklah kamu mengetahui adalah :

Dalam hadits yang lain Rasulullah saw.bersabda :

مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَا مِهِ , لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ , دَخَلَ اْلجَنَّةَ

Artinya :”Barangsiapa yang ada kata-kata terakhirnya terdiri dari kalimat :

Dia adalah termasuk orang ahli syurga”.

Tentu tidak ada lagi kebahagiaan yang lebih mulia daripada kebahagiaan masuk syurga. Barangsiapa yang beri’tiqad ada jalan yang dapat ditempuh untuk mengingat Allah swt.selain yang dengan cara menunjukkan keagunganNya dan sifat kesempurnaan,serta keesaan Tuhan adalah merupakan jalan yang sesaat dan menyesatkan orang yang mengikutinya. Misalnya orang yang mengingat melalui suara anak yang masih dalam kandungan ibunya,atau melalui kata yang pertama diucapkan oleh anak yang baru lahir,atau suara yang tiga (أإآ ) dan beberapa hal lagi selain daripada itu yang diajarkan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ahli Tarekat.

Sesungguhnya yang demikian itu adalah termasuk bahagian I’tiakd yang salah,yang akan menyesatkan didunia dan lebih-lebih diakhirat kelak bagi mereka yang menganutnya.
====

Silahkan like FB Fan Page FB Fan Page atau follow Twitter PP. Al-Badar

====

Terjemah Kitab :

اَلْقَوْلُ الصَّادِقُ فىِ مَعْرِفَةِ اْلخَالِقِ

Karya KH. Abd Rahman Ambo Dalle

Oleh : KH. Abd Muiz Kabry

Pare-Pare, 18 Jumadil Akhir 1396 H / 17 Mei 1976 M

 

Facebook Comments Box

Check Also

aswaja

Problematika Ahlussunnah Wal Jamaah ( Aswaja )

Pengertian Ahlussunnah Wal Jamaah Kata “Ahlussunnah” terdiri dari dua suku kata yaitu ’ahlu’ yang berarti …