Breaking News
Home / Syeikhona Prof. Dr. KH. Abd Muiz Kabry / Al-Qaulu Shadiq / Al-Qaulus Shadiq : Tata Cara Pengabdian Kepada Allah

Al-Qaulus Shadiq : Tata Cara Pengabdian Kepada Allah

Masalah Tata Cara Pengabdian Kepada Allah

Tata cara pengabdian (penyembahan) terhadap Allah SWT. Menurut bentuk pelaksanaannya terbagi atas :

Pengabdian Dzahir.

Wujud pengabdian dzahir dalam pelaksanaannya banyak berkaitan dengan faktor jasmaniyah, misalnya sembahyang, puasa dan lain-lain.

Pengabdian Bathin.

Wujud pengabdian bathin ini, banyak berhubungan dengan kejiwaan, misalnya ingatan, ketekunan dan ketaatan terhadap Allah SWT dan lain-laian.

Dua bentuk pengabdian ini dalam realisasinya tidak dapat dipisah-pisahkan.Tidak ada suatu pengabdian zdahiriyah dalam realisasinya tanpa berbarengan dengan pengabdian bathin. Seperti sembahyang termasuk jenis pengabdian zdahir, akan tetapi tidak mampu melaksanakannya tanpa disertai dengan ingatan apabila ingatan itu tidak ada maka orang pun terlupa akan gerakan-gerakannya dan bacaan-bacaan dalam sembahyang.

Cukup jelas bahwa kedua bentuk pengabdian itu tak terpisahkan antara satu sama lainnya yang berfungsi secara tambal-sulam, bahkan sebagian ulama memandang bahwa daya ingatan itulah faktor dasar dalam perwujudan pengabdian dan itulah sebabnya  biasa disebut intinya pengabdian.

Firman Tuhan dalam surah Thaha ayat 14:

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي (١٤)

Artinya :  Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.

Dalam surah Al-Ankabut ayat 45, berbunyi :

ã اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (٤٥)

Artinya :  bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Tiap-tiap pengabdian/penyembahan yang tidak disertai dengan daya ingatan dapat dipandang sebagai pengabdian yang tidak mempunyai isi, sebab itulah Allah SWT selalu menekankan perlunya manusia mengingat selalu kepadanya.

Firman Tuhan dalam Surah Al-Ahdzab ayat 41 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (٤١)

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.

====

silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter ponpesalbadar

====

Terjemah Kitab :

اَلْقَوْلُ الصَّادِقُ فىِ مَعْرِفَةِ اْلخَالِقِ

Karya KH. Abd Rahman Ambo Dalle

Oleh : KH. Abd Muiz Kabry

Pare-Pare, 18 Jumadil  Akhir 1396 H / 17 Mei 1976 M

 

Facebook Comments Box

Check Also

aswaja

Problematika Ahlussunnah Wal Jamaah ( Aswaja )

Pengertian Ahlussunnah Wal Jamaah Kata “Ahlussunnah” terdiri dari dua suku kata yaitu ’ahlu’ yang berarti …