Breaking News
Home / Kolom / Hubungan Naluri dan Jiwa

Hubungan Naluri dan Jiwa

Hubungan Naluri dan Jiwa

naluriNaluri artinya semua pembawaan ( fitrah) yang dibawa manusia sejak lahir yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu tindakan tertentu apabila mengetahui bahwa dirinya berada pada suatu situasi atau lapangan tertentu.

Karena itu naluri adalah pembawaan yang menentukan arah proses rohaniyah yang digunakan untuk melakukan pekerjaan  kepribadian seseorang. Sumber terpenting energi naluriah adalah kebutuhan jasmaniyah ( misalnya makan ), dan gerak hati sebagai proses rohaniyah mengamati, mengingat dan berfikir kearah pemenuhan kebutuhan makan, sehingga ketegangan yang disebabkan oleh lapar dapat teratasi.

Antara Naluri dan Id

Naluri tempatnya berada dalam Id ( emosi-perasaan). Karena itu, Id merupakan sumber asli dari pada energi rohaniyah, maka Ego ( kesadaran ) yang tidak mempunyai energi sendiri mendapat penyaluran energi dari Id. Adapun Super Ego ( moralitas ) berfungsi untuk memberi penghargaan melalui Ego Idial dan hukuman melalui hati nurani. Super Ego sama halnya Ego mendapatkan sumber energi dari Id, sehingga melalui suatu proses integrasi ( sintesa ) energi Ego dapat dipergunakan untuk mengadakan penyatuan antara Id, Ego dan Super Ego.

Id dan Super Ego mempunyai persamaan yakni Id sifatnya berada dibawah sadar sedangkan Super Ego berada diatas sadar yang cara kerjanya sama-sama bersifat irrasional, sehingga Ego sangat berperan diantara keduanya. Dalam super ego inilah tertangkap daya yang sejauh-jauhnya dapat dicapai oleh kemampuan perenungan manusia. Namun demikian karena mengingat relativitas pemikiran manusia sehingga bagaimana pun tingginya tingkat yang dapat dicapai oleh sistem moral Freud ( Super Ego ), akan tetap berada dalam batas perenungan manusia yang dipengaruhi oleh realitas alam sehingga tidak dapat dikatakan mutlak benar.

Super Ego yang dipandang  sebagai tempat bermulanya moral menurut konsep Freud, terdapat kesesuaian dengan pandangan islam yang dikenal dengan istilah Qalbun. Dalam salah satu hadits Rasullullah terlihat adanya gambaran kesesuaian itu sesuai dengan sabdanya :

ألاوان فى الجسد مضغة، اذا صلحت  صلع الجسد كله واذ فسدت فسد الجسد كله، الا هى القلب

Artinya :

( Ketahuilah sesungguhnya pada tubuh manusia itu terdapat didalamnya segumpal daging, jika daging itu baik maka baiklah tubuh ( manusia ) itu seluruhnya, dan jika daging itu rusak akan rusaklah tubuh ( manusia ) itu seluruhnya, ketahuilah, dia itu adalah hati ).

Walaupun diakui peranan Super Ego begitu penting sebagai sumber dorongan moral, namun belum diyakini kemutlakannya dalam menjamin kebenaran setiap tindakan moral seseorang. Hal ini terbukti dalam situasi tertentu masih dapat dipakai oleh Id untuk mencapai tujuan pemuasan dirinya.

Oleh karena itu konsepsi Islam tentang struktur kepribadian manusia dikatakan bahwa pada diri manusia sesudah Super Ego masih ada satu sumber rohaniyah yang disebut roh.

Roh yang merupakan perangkat terakhir dari struktur jiwa, bekerja secara mutlak tak mengenal kompromi. Letaknya tersembunyi dalam sukma sehingga tak seorang pun yang tahu secara pasti apa dan bagaimana roh itu sebenarnya sebab ia langsung berada dalam rahasia kekuasaan tuhan sebagaimana firman Tuhan dalam Surah Al-Isra’ ayat 85 :

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلا (٨٥)

Artinya :

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah : “ Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit ”.

Roh berfungsi mengawasi gerak gerik qalb dengan jalan menyalurkan sinar-sinar yang disebut nur Ilahi kapada qalb, sinar yang dipancarkan oleh Allah untuk kemudian ditangkap dan diserap oleh roh. Walaupun suatu ketika qalb jatuh dalam tarikan nafsu, namun roh tetap bertahan dan terjaga dari noda. Perasaan berdosa adalah merupakan hukuman yang dikenakan roh terhadap qalb karena keteledorannya.

Posisi roh disini menjadi benteng terakhir dalam memperkuat pertahanan qalbu pada suatu saat ketika mendapat  serangan dari nafsu ( Id ). Sedangkan nur Ilahi yang tertangkap oleh roh berubah menjadi gerakan-gerakan suara yang kemudian disebut suara hati atau suara batin.

Karena itu Socrates menegaskan bahwa Tuhan itu dirasa sebagai suara  dari dalam yang membimbing manusia didalam segala perbuatannya. Ia menamakan sebagai “ daimonion”. Semua orang dapat mendengarkan suara daimonion ini dari batinnya asal saja mau.

Kalau naluri merupakan substansi yang keberadaannya sebagai bawaan manusia sejak lahir yang merupakan pula sebagai potensi dasar bawaan manusia maka dapat dikatakan naluri bagian integral dari jiwa. Hal ini semakin jelas bila dikaitkan dengan pembekalan malaikat ( jibril ) kepada roh ketika memberi kehidupan mudgah dalam rahim ibu dengan pesan-pesan Ilahiyah sebagai bekal dalam menempuh kehidupan setelah roh menyatu dengan jasmaniah ( mudgah ) dalam hadist Rasulullah disebutkan :

إن أحدكم بجميع خلقه فى بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم يكون علقة مثل ذلك , ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل اليه الملك فينفخ فيه الروح ويؤمر بأربع كلمات بكتب رزقه وعمله وأجله وشقى أو سعيد .

Artinya :

Sesungguhnya proses kejadian seseorang dalam perut si ibu setelah bersenyawa sperma si ayah dan ovum si ibu 40 hari berupa cairan ( air mani ), lalu berubah menjadi darah selama 40 hari pula. Kemudian berubah lagi menjadi daging sekitar 40 hari pula. Sesudah itu Allah mengutus malaikat memberikan roh kepada mudgah itu dan diberi ketentuan ( perintah ) empat prinsip kehidupan yang harus dijaga yaitu tentang rezki, pekerjaan, ajal, nasib baik dan buruk dalam kehidupannya.

====

silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter @ponpesalbadar

====

Facebook Comments Box

Review Overview

Hubungan Naluri dan Jiwa

User Rating: Be the first one !

Check Also

DPR

Tugas, Fungsi dan Wewenang DPR

DPR adalah lembaga negara sebagai lembaga perwakilan. DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai …