Breaking News
Home / Ulumuddin / Fiqh / Imam Perempuan Pada Shalat Jamaah

Imam Perempuan Pada Shalat Jamaah

Imam Perempuan Pada Shalat JamaahImam Perempuan. Pada Shalat Jamaah,Posisi imam sangat penting dalam pelaksanaan shalat jamaah, sebab imam sebagai utusan penghubung antara makmun denga Tuhan, sesuai sabda Rasulullah saw.:
اِجْعَــلُوْا أَئِمَّتِكُمْ خِـيَارُكُمْ، فَإِنَّــهُمْ وَفَدَكُمْ فِيْمَا بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ رَبِّكُمْ. (يسئلونك في الدين والحياة، الجزء الثانى، ٤٦)39.

“Jadikanlah imam orang yang terbaik di antara kamu, karena sesungguhnya imam itu menjadi utusan (perantara/pengantar) di antara kamu dengan Tuhanmu”.

Imam dalam shalat ada beberapa syarat pilihan yang secara berurut merupakan altenatif pilihan, sebagaimana dikatakan fuqaha :

إِنَّ الأَحَقَّ بِالإِمَامَةِ هُوَ أَعْلَمُ الْقَوْمَ بِاْلأَحْكَامِ، ثُمَّ أَحْسَنُهُمْ قِرَاءَةِ لِكِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ أَوْرَعَهُمْ أَيْ أَكْثَرُهُمْ اِجْتِنَابًا لِلشُّبُهَـاتِ، ثُمَّ أَكْبَرُهُمْ سَنًا، ثُمَّ أَحْسَنُهُمْ أَخْلاَقًا. . (يسئلونك في الدين والحياة، الجزء الثانى، ٤٥)40.

“Sesungguhnya yang paling berhak menjadi imam adalah orang yang paling mengetahui/ menegakkan hukum agama, kemudian yang paling baik bacaannya terhadap kitab Allah, kemudian yang paling menjauhi perbuatan syubhat, kemudian yang lebih tua umurnya, kemudian orang yang paling baik akhlaknya”.

Kebolehan menjadi imam pada shalat fardhu terdapat beberapa pendapat di kalangan umat Islam, di antaranya :
1. Imam shalat fardhu terhadap sesamanya perempuan.
Imam Syafi’i mengatakan boleh bagi seorang perempuan menjadi imam dalam shalat, jika yang berada di shafnya adalah perempuan. Dan sebagai imam dia berada di posisi tengah shaf dari orang-orang yang diimaminya, bukan pada posisi depan seperti orang laki-laki menjadi imam.
Pandangan ini berdasarkan pada hadis yang diriwayatkan Atha’ :

قَالَ عَطَاءُ : كَانَتْ عَائِشَةُ تَؤُمُّ النِّسَاءَ. وَتَقُوْمُ مَعَهُنَّ فِى الصَّفِّ. وَكَذٰلِكَ رُوِيَ عَنِ النَّخْفِيِّ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا كَانَتْ تَؤُمُّ النِّسَاءَ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ. فَتَقُوْمُ وَسَطًا. وَقَالَتْ حُجِيْرَةَ : أَمَّتَنَا أُمُّ سَلَمَةَ زَوْجَةُ النَّبِيِّ فِى صَلاَةِ الْعَصْـرِ فَقَامَتْ بَيْنَنَا. (يسئلونك في الدين والحياة، الجزء الأول، ٦٣)41.

“Berkata Atha’ : Aisyah (istri Nabi) mengimami perempuan dan dia berdiri bersama mereka dalam shaf. Dan demikian pula diriwayatkan dari An-Nakhfy : Sesungguhnya Aisyah mengimami perempuan pada bulan Ramadhan, maka dia berdiri di tengah-tengah. Dan berkata Hujirah : Kami diimami oleh Ummi Salamah (istri Nabi) pada shalat Ashar, maka dia berdiri di antara kami”.

2. Perempuan tidak boleh menjadi imam bagi laki-laki.
Sepakat jumhur ulama menyatakan bahwa perempuan tidak dibolehkan menjadi imam bagi laki-laki. Sesuai sabda Rasulullah saw. :
42.
اَخِّـرُوْهُنَّ حَيْثُ أَخِّرُوْهُنَّ لِلّهِ. (بداية المجتهد، الجزء الأول، ١٤٥)

“Belangkan mereka sebagaimana Allah membelakangkan mereka”.

Dalam hadits yang lain diriwayatkan :

عَنْ جَابِرٍ ر.ض. : لاَ يَؤُمَّنَّ امْرَأَةً رِجَالٌ. [ بلوغ المــرام، ۹١] 43.

“Dari Jabir r.a. : Perempuan tidak boleh menjadi imam bagi laki-laki”.

3. Perempuan tidak boleh jadi imam.
Pendapat ini mengatakan bahwa imam perempuan tidak boleh dalam shalat fardhu, baik itu untuk sesama perempuan maupun terhadap laki-laki.

====

silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter @ponpesalbadar

====

Facebook Comments Box

Review Overview

Imam Perempuan Pada Shalat Jamaah

Prof. Dr. KH. Abd Muiz Kabry

User Rating: Be the first one !

Check Also

Hukum Memakai Rambut Palsu atau Wig

Perkembangan sosial tentu diikuti model gaya hidup yang semakin berkembang pula, berikut pula cara berpenampilan. …