Breaking News
Home / Ulumuddin / Kisah Islam / Kisah Perang Bani Quraizhah

Kisah Perang Bani Quraizhah

Perang Bani Quraizhah, yang dikenal sebagai peperangan besar-besaran atas Bani Quraizhah, terjadi di bulan Dzulqa’dah sepanjang Februari dan Maret 627 (5 Hijriyah). Ketika Nabi saw kembali dari Khandaq, tidak lama setelah meletakkan senjata dan mandi, Jibril datang kepadanya lalu berkata,“Apakah kamu sudah meletakkan senjata ? Demi Allah, kami belum meletakkannya. Berangkatlah kepada mereka.“ Nabi saw bertanya ,“Kemana ?“ Jibril menjawab ,“Ke sana, seraya menunjuk ke arah perkampungan Bani Quraizhah. Kemudian Nabi saw berangkat mendatangi mereka.

Nabi saw memerintahkan kaum Muslimin supaya tidak seorang pun di antara mereka melaksanakan shalat Ashar kecuali setelah sampai di banu Quraizhah. Di tengah perjalanan tibahlah waktu shalat Ashar. Sebagian berkata, „Kami tidak akan shalat Ashar sehingga kami sampai di sana.“ Sebagian lainnya berkata ,“Kami akan melakukan shalat.“ Karena bukan itu yang dimaksudkan oleh Nabi saw.“ Kemudian mereka melaporkan kejadian itu kepada Rasulullah saw, tetapi beliau tidak mengecam atau menegur terhadap salah seorang pun di antara mereka.

perang bani quraizhahNabi Muhammad mengepung Bani Quraizhah selama 25 hari sampai mereka menyerah. Salah seorang sahabat menyatakan “para laki-lakinya dibunuh, harta rampasan dibagi, dan wanita dan anak-anak dijadikan tawanan”. Nabi Muhammad setuju karena sesuai dengan perintah Allah, di mana setiap laki-laki dewasa dipenggal.

Dalam sirah ibnu Hisyam diriwayatkan bahwa Ka‘ab bin Asad berkata kepada orang-orang Yahudi, karena melihat Rasulullah saw tidak mau beranjak meninggalkan mereka,“Wahai kaum Yahudi, kalian bisa melihat sendiri apa yang telah menimpa saudara sekalian, saya tawarkan tiga alternatif, ambillah yang kalian suka.“ Mereka bertanya ;“Apa itu?“ Ka‘ab menjawab :“Kita mengikuti Muhammad dan membenarkannya, karena , demi Allah, tentu telah jelas bagi kalian bahwa dia adalah seorang Rasul yang telah diutus dan kalian pun dapat menemukannya dalam kitab suci kalian dan anak-anak kalian akan selamat.“ Mereka menjawab:“Kami tidak akan melepaskan Hukum-hukum Taurat.“ Ka‘ab lalu berkata,“ Bila kalian tidak mau menerima usulan ini, marilah kita habisi istri dan anak-anak kita lalu kita hadapi Muhammad dan para sahabatnya dengan pedang terhunus, kita tinggalkan anak-anak yang merana. Bila kita menang, kita bisa kawin lagi dan akan beranak pinak.“ Mereka menjawab,“Apakah dosa makhluk-makhluk kesayangan ini ?“ Ka‘ab berkata lagi, „Bila kalian juga menolak usulan ini, maka malam ini adalah malam Sabtu (Sabbat), bisa jadi Muhammad dan para sahabatnya merasa aman dari gangguan kita, karenanya marilah kita turun mungkin kita bisa menyergap mereka dengan tiba-tiba. Mereka terus berkata,“Haruskah kita mengotori Sabbat dan melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang sebelum kita yang kemudian dijadikan kera?“ Ka‘ab terus berujar,“Tak seorang pun di antara kalian, sejak hari lahir kalian, yang bisa melewati satu malam untuk memecahkan masalah yang seharusnya.“

Pelajaran Dari Perang Bani Quraizhah

  1. Boleh memerangi orang-orang yang melanggar perjanjian bila tindakan ini dinilai akan membawa kemaslahatan.
  2. Boleh bertahkim dalam memutuskan Perkara kaum Muslimin Imam Nawawi berkata :“Peristiwa ini menunjukkan bolehnya bertahkim, dalam memutuskan perkara kaum Muslimi kepada keputusan seorang Muslim yang adil dan laik memutuskan perkara. Para ulama telah menyepakati dalam kasus kaum Khawarij. Kaum Khawarij ini menolak Ali ra dalam melakukan tahkim, tetapi ketentuan ini menjadi hujjah atas mereka.
  3. Boleh Berijtihad dalam masalah Furu‘ dan kemestian terjadinya Perbedaan Pendapat. Perselisihan para sahabat dalam memahami ucapan Rasulullah saw : „Janganlah ada seorang pun yang shalat Ashar kecuali setelah sampai di Banu Quraidlah.“

Demikian artikel singkat mengenai Kisah Perang Bani Quraizhah, semoga bermanfaat.

Silahkan berkunjung ke laman sosial kami  likehistory2   follow-us-on-twitter

 

 

Facebook Comments Box

Check Also

Hukum Memakai Rambut Palsu atau Wig

Perkembangan sosial tentu diikuti model gaya hidup yang semakin berkembang pula, berikut pula cara berpenampilan. …