Breaking News
Home / Ulumuddin / Fiqh / Syakhsiyah / Pengertian, Niat, dan Hukum Shalat Ghaib

Pengertian, Niat, dan Hukum Shalat Ghaib

Pengertian, Niat, dan Hukum Shalat Ghaib

Pengertian Shalat Ghaib

shalat ghaibShalat Ghaib ( sholat ghoib ) adalah shalat jenazah yang dilakukan jika jenazah sudah dimakamkan atau menshalati jenazah dari jarak jauh.

Rasullah saw pernah melaksanakan shalat ghaib tatkala Raja Najasy dari Habsyah (Afrika) meninggal. Hal itu kemudian diteladani kaum muslimin. Shalat ghaib biasanya dilakukan menjelang shalat Jum’at di beberapa masjid.

Niat Shalat Ghaib

Adapun lafadh niat untuk mayit tunggal adalah:

أُصَلَّيْ عَلٰى مَيِّت (إِسْمِ الْمَيِّتِ) الْغَائِبِ/ مَيِّتَةِ (إِسْمِ الْمَيِّتِةِ) الْغَائِبَةِ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالٰى.

Bila mayit jumlahnya banyak, maka setelah menyebutkan nama-nama mayit, diperbolehkan menggunakan niat:

أُصَلِّيْ عَلٰى مَنْ ذَكَرْتُهُمْ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا/ إِمَامًا للهِ تَعَالٰى

Hukum Shalat Ghaib

Beberapa kalangan  ulama berbeda pendapat tentang perlunya melakukan shalat ghaib, titik perbedaan kalangan ulama adalah pendefinisian  masyaqqah (halangan) sehingga memberi kendala bagi orang untuk melakukan shalat jenazah secara langsung dimana hukum shalat jenazah itu sendiri adalah fardhu kifayah.

Beberapa kalangan ulama menganggap shalat ghaib tidak sah jika orang yang melakukan shalat ghaib masih berada dalam satu negeri dengan orang yang dishalati, walaupun jaraknya cukup jauh namun dimungkinkan untuk menghadiri jenazah. Pendapat ini menekankan pada halangan yang tidak membuat susah mendatangi si mayit.

Sedangkan kalangan ulama yang membolehkan pelaksanaan shalat jenazah  merujuk pada apa yang telah dilakukan Rasulullah ketika melakukan shalat ghaib walaupun si mayit sudah dikuburkan. Sebagaimana yang tertuang dalam Ada seorang Najasi meninggal Rasulullah segera memberi tahu para sahabatnya, sabdanya: ”Saudara kita di negeri Habasyah telah meninggal shalatlah kalian untuknya.” Mereka pun keluar menuju lapangan, membuat barisan, dan mengerjakan shalat untuknya. (Tafsir Ibnu Katsir I hlm. 443)

Disebutkan pula bahwa pengertian ghaib adalah ketika suara adzan sudah tidak bisa terdengar lagi atau diluar jangkauan pertolongan. Sedangkan estimasi mengenai ketentuan jarak untuk bisa melakukan shalat ghaib paling tidak ada beberapa pendapat yaitu shalat ghaib bisa dilakukan jika jarak sudah mencapai : jarak 44 meter, 1666 meter, dan atau jarak 2000 – 3000 meter.

Demikian tulisan singkat mengenai Pengertian, Niat, dan Hukum Shalat Ghaib. semoga bermanfaat

====

Silahkan like FB Fan Page Facebook atau follow Twitter

====

Facebook Comments Box

Review Overview

Pengertian, Niat, dan Hukum Shalat Ghaib

M. Arsyad

User Rating: Be the first one !

Check Also

Hukum Memakai Rambut Palsu atau Wig

Perkembangan sosial tentu diikuti model gaya hidup yang semakin berkembang pula, berikut pula cara berpenampilan. …