Biografi dan Karya Imam Syafi’i, Sang Mujaddid
Imam Syafi’i seorang imam mazhab fiqh yang sangat berpengaruh luas hingga saat ini utamanya dikalangan ahlussunnah wal jama’ah, beliau memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Idris As-Syafi’i Al-Muttalibi Al-Qurashi. Berbagai gelar kehormatan disematkan kepada beliau antara lain Alimul Ashr, Nashirul Hadits, Imam Quraish, Al-Imam Al-Mujaddid, Faqihul Millah. Imam Syafi’i dilahirkan di Gaza, Asqalan Palestina tahun 767 M / 150 H. beliau adalah putra dari Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al-Muttalib bin Abdu Manaf, ibunya bernama Fatimah binti Abdullah Al-Uzdiyah. Imam Syafi’i dikarunai putera puteri dari pernikahannya dengan Hamidah binti Nafi` bin Unaisah bin Amru bin Utsman bin Affan dua orang putera Abu Utsman dan Abul Hasan dan dua orang puteri bernama Fatimah dan Zainab. Abu Usman Muhammad kelak menjadi seorang hakim di kota Halib, Syam (Syiria).
Imam Syafi’i memiliki garis nasab yang bersambung dengan rasulullah SAW. Dari jalur ayah imam syafi’i yaitu Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi` bin Sa`ib bin Abid bin Abu Yazid bin Hisyam bin Muthalib bin Abdu Manaf bin Qusayyi bin Kilab bin Murrah, nasab beliau bertemu dengan Rasulullah saw. pada Abdu Manaf bin Qusayyi. Sedangkan merujuk pada nasab Ibunya bernama Fatimah binti Abdullah bin Hasan bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Orang-orang mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui Hasyimiyah melahirkan keturunan kecuali Imam Ali bin Abi Thalib dan Imam Syafi`i.
Secara singkat, kelahiran Imam Syafi’i bertepatan dimana Imam Abu Hanifah meninggal dunia. Ketika usianya mencapai dua tahun, ibunya mengajak pindah ke Hijaz dimana sebagian besar penduduknya berasal dari Yaman, ibunya sendiri berasal dari Azdiyah. Lalu keduanya menetap di sana. Akan tetapi saat usianya telah mencapai sepuluh tahun, ibunua mengajak pindah ke Makkah lantaran khawatir akan melupakan nasabnya.
Imam Syafi`i sejak kecil hidup dalam kemiskinan, para pendidik tidak memperoleh upah dan mereka hanya terbatas pada pengajaran. Akan tetapi setiap kali seorang guru mengajarkan sesuatu pada murid-murid, terlihat Syafi`i kecil dengan ketajaman akal pikiran yang dimilikinya mampu menangkap semua perkataan serta penjelasan gurunya. Setiap kali gurunya berdiri untuk meninggalkan tempatnya, Syafi`i kecil mengajarkan kembali apa yang dia dengar dan dia pahami kepada anak-anak yang lain, sehingga apa yang dilakukan Syafi`i kecil ini mendapatkan upah. Sesudah usianya menginjak ke tujuh, Syafi`i telah berhasil menghafal al-Qur`an dengan baik.
Imam Syafi`i bercerita: “Saat kami menghatamkan al-Qur`an dan memasuki masjid, kami duduk di majlis para ulama. Kami berhasil menghafal beberapa hadits dan beberapa masalah Fiqih. Pada waktu itu, rumah kami berada di Makkah. Kondisi kehidupan kami sangat miskin, dimana kami tidak memiliki uang untuk membeli kertas, akan tetapi kami mengambil tulang-tulang sehingga dapat kami gunakan untuk menulis.”
Pada saat menginjak usia tiga belas tahun, dia juga memperdengarkan bacaan al-Qur`an kepada orang-orang yang berada di Masjid al-Haram, dia memiliki suara yang sangat merdu. Suatu ketika Imam Hakim menceritakan hadits yang berasal dari riwayat Bahr bin Nashr, bahwa dia berkata: “Jika kami ingin menangis, kami mengatakan kepada sesama teman “Pergilah kepada Syafi`i !” jika kami telah sampai dihadapannya, dia memulai membuka dan membaca al-Qur`an sehingga manusia yang ada di sekitarnya banyak yang berjatuhan di hadapannya lantaran kerasnya menangis. Kami terkagum-kagum dengan keindahan dan kemerduan suaranya, sedemikian tinggi dia memahami al-Qur`an sehingga sangat berkesan bagi para pendengarnya.
Imam Syafi`i pernah berguru kepada Muslim bin Khalid al-Zanji, seorang Mufti Makkah pada tahun 180 H. yang bertepatan dengan tahun 796 M. dia adalah maula Bani Makhzum. Sufyan bin Uyainah al-Hilali yang berada di Makkah, dia adalah salah seorang yang terkenal kejujuran dan keadilannya. Ibrahim bin Yahya, Malik bin Anas, Waki` bin Jarrah bin Malih al-Kufi. Hammad bin Usamah al-Hasyimi al-Kufi, Abdul Wahab bin Abdul Majid al-Bashri.
Keistimewaan Imam Syafi`i.
Banyak keistimewaan yang dimiliki Imam Syafi’i antara lain :
- Keluasan ilmu pengetahuan dalam bidang sastra serta nasab, yang sejajar dengan al-Hakam bin Abdul Muthalib.
- Kekuatan menghafal al-Qur`an dan kedalaman pemahaman antara yang wajib dan yang sunnah, serta kecerdasan terhadap semua disiplin ilmu yang dia miliki, yang tidak semua manusia dapat melakukannya.
- Kedalaman ilmu tentang Sunnah, dia dapat membedakan antara Sunnah yang shahih dan yang dha`if. Serta ketinggian ilmunya dalam bidang ushul fiqih, mursal, maushul, serta perbedaan antara lafadl yang umum dan yang khusus.
- Imam Ahmad bin Hambal berkata: Para ahli hadits yang dipakai oleh Imam Abu Hanifah tidak diperdebatkan sehingga kami bertemu dengan Imam Syafi`i. Dia adalah manusia yang paling memahami kitab Allah swt. dan Sunnah Rasulullah saw. serta sangat peduli terhadap hadits beliau.
- Ibnu Rahawaih pernah ditanya: Menurut pendapatmu, bagaimanakah Imam Syafii dapat menguasai al-Qur`an dalam usia yang masih relatif muda? lalu dia menjawab: Allah swt. mempercepat akal pikirannya lantaran usianya yang pendek.
- Imam Syafii adalah Pakar Ilmu Pengetahuan dari Quraisy. Imam Ahmad bin Hambal berkata: Jika kami ditanya tentang satu masalah dan kami tidak mengetahuinya, maka kami menjawab dengan menukil perkataan Syafi`i, lantaran dia seorang imam besar yang ahli dalam ilmu pengetahuan yang berasal dari kaum Quraisy. Dalam suatu hadits diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: “Orang alim dari Quraisy ilmunya akan memenuhi bumi.” (Manaqib karya Imam Baihaqi, juz 1, hlm. 45.)
Ar-Razi berkata: Kriteria orang orang yang disebutkan di atas ini akan terpenuhi apabila seseorang memiliki kriteria sebagai berikut : Pertama; berasal dari suku Quraisy. Kedua; memiliki ilmu pengetahuan yang sangat luas dari kalangan ulama. Ketiga; memiliki ilmu pengetahuan yang luas, dan dikenal oleh penduduk Timur dan Barat. Benar kriteria di atas hanya terdapat pada diri Imam Syafi`i, dia adalah seorang ahli ilmu pengetahuan yang berasal dari suku Quraisy.
Berikut beberapa hadits yang berkaitan dengan hal di atas.
Kitab-kitab Karya Imam Syafi`i.
- Al-Risalah al-Qadimah (kitab al-Hujjah).
- Al-Risalah al-Jadidah.
- Ikhtilaf al-Hadits.
- Ibthal al-Istihsan.
- Ahkam al-Qur`an
- Bayadh al-Fardh.
- Sifat al-Amr wa al-Nahyi.
- Ikhtilaf al-Malik wa al-Syafi`i.
- Ikhtilaf al- Iraqiyin.
- Ikhtilaf Muhammad bin Husain.
- Fadha`il al-Quraisy
- Kitab al-Umm
- Kitab al-Sunan
Sang Al-Imam Al-Mujaddid pada akhirnya wafat di Mesir pada malam Jum`at sesudah shalat Maghrib, yaitu pada hari terakhir di bulan Rajab. Beliau di makamkan pada Hari Jum`at pada tahun 204 H. bertepatan tahun 819/820 M. makamnya berada di kota Kairo, di dekat masjid Yazar, yang berada dalam lingkungan perumahan yang bernama Imam Syafi`i.
Demikian artikel singkat mengenai biografi dan karya Imam Syafi’i. semoga bermanfaat.
Silahkan berkunjung ke laman sosial kami atau