Raja Fir’aun marah ketika mendengar keyakinan Nabi Musa untuk menyembah kepada Allah, kemudian Raja Fir’aun memanggil mengumpulkan tukang-tukang sihirnya yang pandai. Setelah beberapa tukang sihir itu datang kepada Raja Fir’aun, mereka mengatakan: apakah sesungguhnya kami akan mendapat upah jika kami menang menghadapi kepandaian Musa? Raja Fir’aun menjawab: “Ya, kamu akan mendapatkan upah jika kamu sebagai pemenangnya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat kepada kemenangan. Hal sesuai dengan penjelasan yang tertuang dalam Al-Qur’an Q.S. Al-A’raf: 103-136.
Pada suatu hari (yaitu hari berlangsungnya pertandingan) Raja Fir’aun menghadapkan tukang-tukang sihirnya yang pandai itu kepada Nabi Musa, dengan disaksikan pembesar-pembesar kerajaan dan seluruh rakyat (di tanah lapang). Maka tukang-tukang sihir itu berkata kepada Nabi Musa, hai Musa apakah engkau dalam yang menunjukkansihir ataukah kami semua, Nabi Musa menjawab, keluarkan sihirmu terlebih dahulu, maka mereka tiba-tiba melemparkan tali-temali (tapar-tampar) dan tongkat-tongkat mereka, yang kemudian terbayang oleh Nabi Musa, seakan-akan ular-ular kecil yang merayap cepat, dan Nabi Musa merasa takut (dalam hatinya). Maka Allah memberikan kabar gembira kepada Nabi Musa. Jangnlah engkau takut sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Setelah itu Nabi Musa melemparkan tongkatnya (denga izin Allah SWT) tongkat itu menjadi ular yang sangat besar. dan terjadilah pertempuran sengit antara ular Mu’jizat Nabi Musa dengan ular tukang sihir Raja Fir’aun, maka habislah ular-ular dari tukang sihir Raja Fir’aun dimakan oleh ular Mu’jizat Nabi Musa. Kemudian diambil ular itu oleh Allah menjadi tongkat kembali.
Melihat kejadian tu mereka (tukang-tukang sihir) sangat heran dan bercampur takut akan kehebatan Mu’jizat Nabi Musa, sehingga mereka tunduk dan patuh kepada Nabi Musa serta mereka beriman kepada Allah SWT. Dengan menyaksikan perbuatan tukang sihirnya, maka Raja Fir’aun semakin bertambah marah, seraya berketakutan. Apakah kamu beriman kepada Musa sebelum aku beri izin kepadamu sehingga ia adalah pemimpinnya yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu dengan bersilang secara timbal-balik dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang pedih dan lebih kekal siksanya.
Maka akhirnya Raja Fir’aun mengancam dan akan membunuh Nabi Musa beserta pengikut-pengikutnya yang beriman, sehingga Nabi musa melarikan diri beserta pengikut-pengikutnya dan Raja Fir’aun beserta balatentaranya mengejar terus sampai pada perbatasan (di pantai laut merah).
====
Silahkan menyebarluaskan dengan mencantumkan sumber.
Silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter ponpesalbadar
====