Biografi Dan Karya Ibnu Miskawaih
Ibnu Miskawaih, seorang tokoh pemikir muslim yang memiliki nama lengkap Abu Ali Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Maskawaih. lahir di Rayy (Teheran, ibu kota Republik Islam Iran sekarang) pada tahun 320 H/932 M dan wafat pada usia lanjut di Isfahan pada tanggal 9 Shafar 421 H/16 Pebruari 1030 M. Ibnu Maskawaih hidup pada masa pemerintahan dinasti Buwaihi di Baghdad(320-450 H/ 932-1062 M) yang sebagian besar pemukanya bermazhab Syi’ah.
Ibnu Miskawaih lebih dikenal sebagai filsuf akhlak daripada sebagai cendekiawan muslim yang ahli dalam bidang kedokteran, ketuhanan, maupun agama. Dia adalah orang yang paling berjasa dalam mengkaji akhlak secara ilmiah.
Dari segi latar belakang pendidikan, tidak dijumpai data sejarah yang rinci. Namun dijumpai keterangan, bahwa ia mempelajari sejarah dari Abu Bakar Ahmad Ibn Kamil al-Qadhi, mempelajari filasafat dari Ibn al-Akhmar, dan mempelajari kimia dari Abu Tayyib. Dalam bidang pekerjaan Ibn Miskawaih adalah bendaharawan, sekretaris, pustakawan, dan pendidik anak para pemuka dinasti Buwahi. Selain akrab dengan penguasa, ia juga banyak bergaul dengan ilmuan seperti Abu Hayyan at-Tauhidi, Yahya Ibn ‘Adi dan Ibn Sina. Selain itu Ibnu Miskawaih juga dikenal sebagai sejarawan besar yang kemasyhurannya melebihi para pendahulunya, at-Thabari (w. 310 H./ 923 M.) selanjutnya juga ia dikenal sebagai dokter, penyair dan ahli bahasa. Keahlian Ibn Miskawaih dalam berbagai bidang ilmu tersebut antara lain dibuktikan dengan karya tulisnya berupa buku dan artikel.
Ibnu Miskawaih seorang yang tekun dalam melakukan percobaan-percoabaan unuk mendapatkan ilmu-ilmu baru. Selain itu beliau dipercayakan oleh penguasa untuk mengajari dan mendidik anak-anak penjebat pemerintah, hal ini tentu menunjukkan bahwa ibnu maskawaih dikenal keilmuannya oleh masyarakat luas ketika itu.
Ibnu Miskawaih juga digelari Guru ketiga ( al-Mualimin al-Tsalits ) setelah al-Farabi yang digelari guru kedua ( al-Mualimin al-Tsani) sedangkan yang dianggap guru pertama (al-Mualimin al-Awwal ) adalah Aristoteles. Sebagai Bapak Etika Islam, beliau telah merumuskan dasar-dasar etika dalam kitabnya Tahdzib al-Akhlak wa Tathir al-A’raq (pendidikan budi dan pembersihan akhlak). Sementara itu sumber filsafat etika Ibnu Miskawaih berasal dari filasafat Yunani, peradaban Persia, ajaran Syariat Islam, dan pengalaman pribadi. Ibnu Maskawaih adalah seoarang teoritis dalam hal-hal akhlaq artinya ia telah mengupas filsafat akhlaqiyah secara analisa pengetahuan. Ini tidaklah berarti bahwa Ibnu Maskawaih tidak berakhlaq, hanya saja persoalannya ditinjau dari segi pengetahuan semata-mata.
Karya Karya Ibnu Miskawaih
Ibn Miskawaih selain dikenal sebagai pemikir (filosuf), ia juga sebagai penulis produktif. Dalam buku The History of the Muslim Philosophy seperti yang dikutip oleh Sirajuddin Zar disebutkan beberapa tulisannya sebagai berikut:
- Al Fauz al Akbar
- Al Fauz al Asghar
- Tajarib al Umam (sebuah sejarah tentang banjir besar yang ia tulis pada tahun 369 H/979 M)
- Uns al Farid (Koleksi anekdot, syair, pribahasa, dan kata-kata hikmah)
- Tartib al Sa`adat (tentang akhlak dan politik)
- Al Mustaufa (tentang syair-syair pilihan)
- Jawidan Khirad (koleksi ungkapan bijak)
- Al Jami`
- Al Siyab
- Kitab al Ashribah
- Tahzib al Aklaq
- Risalat fi al Lazzat wa al Alam fi Jauhar al Nafs
- Ajwibat wa As`ilat fi al Nafs wa al `Alaq
- Thaharat al Nafs dan lain-lain.
Demikian sekilas artikel mengenai biografi dan karya Ibnu Miskawaih, semoga bermanfaat.
Catatan : disarikan dari berbagai sumber
====
Silahkan berkunjung ke laman sosial kami atau
====