Ingin jadi pemimpin, harus siap dipimpin
Berbicara saat membuka Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi Santri Pondok Pesantren Al-Badar ( OSPAB ), Nasrulhaq Muiz memberi arahan bahwa menjadi seorang pemimpin adalah amanah yang sangat berat. Untuk menjadi seorang pemimpin tidak hanya sekedar berkah genetis, melainkan harus ditempa sejak dini sebagaimana yg telah dicontohkan baginda Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW akan diangkat menjadi Rasul, sebelumnya ikut menjadi pedagang sayyidah Khadijah RA, lalu kemudian menjadi kepemimpinan yang rahmatan lil alamin. Saripati tauladan kepemimpinan Rasulullah antara lain meliputi sifat Shiddiq ( Jujur ), Tabligh ( Penyampai ), Amanah ( Dapat Dipercaya ), Fathanah ( Cerdas ).
Lebih jauh Nasrulhaq Muiz juga menjelaskan ketika seorang pemimpin lahir, pemimpin itu tidak lahir dari ruang hampa, melainkan terlahir dari sebuah proses yang telah dipersiapkan. Jangan pernah bermimpi untuk menjadi pemimpin jika tidak pernah merasakan dipimpin, sebab tipe seperti itu hanya layak menjadi pemimpi.sedangkan dapur proses kepemimpinan itu adalah kaderisasi. Perbedaan lain antara pemimpin dan pemimpi adalah, Pemimpin ketika terbangun dari tidurnya, yang terbayang adalah implementasi pemikirannya, sedangkan pemimpi ketika terbangun dari tidurnya yang dibayangkan fatamorgana lelapnya.
Ada perbedaan mencolok tipologi kepemimpinan yang membedakan antara kepemimpinan saat ini dengan masa sebelumnya, kepemimpinan masa sebelumnya lebih banyak didominasi faktor keikhlasan dan pengabdian akan sebuah amanah yang dibebankan, sedangkan saat ini ada kecenderungan pergeseran cara pandang yang memandang bahwa kepimpinan itu harus direbut ( no matter what ) apapun caranya, karena ada sumber yang bisa dimanfaatkan. Sehingga kadang kita tidak tahu, atau dalam bahasa sederhana tidak pernah ngapa ngapain kok pengen memimpin.
Nasrulhaq Muiz selanjutnya menggambarkan bahwa alam Pondok Pesantren Al-Badar Parepare memadai untuk menjadi tempat menempa insan kader yang akan menjadi tunas harapan yang lebih baik kedepan dengan menekankan sikap tawadhu ( rendah diri ) yang berporos pada keberkahan ilmu yang didapatkan dari sikap ta’dhim terhadap guru serta pengabdian tak berbatas kepada orang tua.
semoga tulisan ini bermanfaat
====
silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter @ponpesalbadar
====