Terjemah Kitab :
اَلْقَوْلُ الصَّادِقُ فىِ مَعْرِفَةِ اْلخَالِقِ
Karya KH. Abd Rahman Ambo Dalle
Oleh : KH. Abd Muiz Kabry
Sesungguhnya sikap ta’abbud itu dalam wujudnya merupakan penyembahan terhadap Allah SWT.Karena mematuhi perintahnya dan menjauhi larangannya.
Firman Tuhan dalam Surah Al-Baqarah Ayat 21 :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١)
Artinya : Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
Menjadi kewajiban bagi setiap manusia menyembah tuhannya atas dasar kepatuhan terhadap perintahnya dan menjauhi larangannya, agar dia menjadi manusia yang bertaqwa.Sesungguhnya orang yang memiliki rasa taqwa terhadap Allah SWT, senantiasa mendapatkan petunjuk dari padanya.
Firman Tuhan dalam surah al-anfal ayat 29 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (٢٩)
Artinya : Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan[607]. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Orang yang telah memiliki rasa taqwa yang mendalam segala bentuk pengabdian/penyembahannya, baik dalam bentuk zdahir maupun dalam bentuk bathin semuanya dengan mudah dapat dilaksanakan, pelaksanaan kedua bentuk pengabdian merupakan hakekat sikap ta’abbud terhadap Allah SWT. Adalah orang yang telah menemukan hakekat dirinya, dan barang siapa yang mengetahui tentang dirinya, maka sungguh ia telah tahu pula akan Tuhannya.
Inilah arah pengertian kata-kata orang tasawuf yang mengatakan :
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ
Artinya : Barangsiapa yang mengetahui tentang dirinya, maka sungguh ia telah mengenal pula akan Tuhannya.
Adapun yang dimaksud dengan pengertian ‘mengetahui dirinya’ adalah dipahaminya bahwa dirinya adalah hambah Allah SWT. Dengan manifestasi dalam bentuk dilaksanakan perintahnya dan dijauhi larangannya , jadi bukan yang dimaksud ‘mengetahui tentang dirinya’ dengan pengertian bahwa sumber awal kejadian manusia unsurnya terdiri dari sarinya : tanah, api, air dan angin atau semisalnya yaitu : wadimazi, mani, manika. Demikian pula, pola I’tikad yang dikaitkan dengan tubuh kasarnya adam atau tubuh halusnya Muhammad, nyawanya nurung, nurung yang berasal dari Allah SWT.
Selain dari pada itu masih terdapat lagi beberapa keyakinan salah yang sama sekali tidak bersumber dari ajaran Islam selaku agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Dan tidak ada keragu-raguan lagi bahwa segala sesuatu yang tidak bersumber dari ajaran Agama Islam yang dibawah oleh Rasulullah SAW harusnya ditolak.
Sabda Rasulullah SAW.
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَالَيْسَ مِنْهُ فَهُوَرَدٌّ
Artinya : Barangsiapa yang mendatangkan sesuatu dalam agama kita yang sesuatu itu sebenarnya tidak termasuk ajaran (bahagian) dari padanya, maka sesuatu itu harus ditolak.
Firman Tuhan dalam Surah Al-Imran ayat 85 :
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (٨٥)
Artinya : Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.
Terkadang dalam persoalan ini beberapa masalah yang bersangkut paut dengannya.
====
silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter ponpesalbadar
====
Terjemah Kitab :
اَلْقَوْلُ الصَّادِقُ فىِ مَعْرِفَةِ اْلخَالِقِ
Karya KH. Abd Rahman Ambo Dalle
Oleh : KH. Abd Muiz Kabry
Pare-Pare, 18 Jumadil Akhir 1396 H / 17 Mei 1976 M