Nabi Dzulkifli adalah putra Nabi Ayyub yang pada asalnya bernama : “BASYAR”. Setelah diangkat oleh Allah menjadi Nabi dan Rasul, maka bernama : “DZULKIFLI”, (artinya orang yang sanggup memegang janji).
Dalam satu riwayat: ketika seorang raja (berusia lanjut) membuat sayembara kepada seluruh rakyatnya, isi sayembara: barangsiapa yang sanggup berpuasa pada waktu siang hari, sedangkan di malam harinya melaksanakan shalat maka dia akan dapat mengganti kedudukannya sebagai raja. Dalam sayembara itu tak satupun diantara mereka yang sanggup melakukannya. Akan tetapi,hanya Nabi Dzulkifli yang sanggup mengikuti sayembara itu. Dan berkat pertolongan dari Allah, Nabi Dzulkifli berhasil melakukannya itu dan kemudian beliau menjadi raja
Setelah Nabi Dzulkifli menjadi raja. Maka diaturlah jam-jam tidurnya , artinya ;jam sekian beliau tidur, jam sekian beliau mengurusi rakyatdan jam sekian beliau melaksanakan amanat atau janji yaitu berpuasa di siang hari, dan mengerjakan shalat di malam harinya. Hal itu dilakukanpada setiap hari
Pada suatu hari NabiDzulkifli digoda oleh syaitan yang menyerupai manusia, agar meminta secepatnya diseleseikan suatu perkara itu diserahkan kepada wakilnya, tapidia (syaitan yang menyerupai manusia) itu tidak mau,sebab dia ingin perkara itu diseleseikan oleh Raja sendiri(Nabi Dzulkifli) akhirnya dia tidak mau pergi sampai pagi har, dan Nabi Dzulkifli tidak marah dan tetab dalam kesabaran. Demikian juga pada suatu ketika terjadi perang dengan oran-orang yang durhaka kepada Allah, maka nabi Dzulkifli memerintahkan kepada rakyatnya untuk berperang dan rakyatnya tidak mau melaksanakannya,karena mereka takut mati,sehingga mereka minta kepada Nabi Dzulkifli agar memintakan perlindungan kepada Allah (untuk tidak mati dalam berperang) mereka akan melaksanakan perintahnya (berperang). Setelah Nabi Dzulkifli mendengar permintaan mereka, lalu beliau memintakan dan berdo’a kepada Allah . Sesungguhnya Maha Mendengar lagi Maha mengetahui,lalu dikabulkan do’a Nabi Dzulkifliselalumemegang amanatatau perjanjian.
Sebagaimana dalam Al-Qur’an dijelaskan :
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ (٨٥)وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا إِنَّهُمْ مِنَ الصَّالِحِينَ (٨٦)
Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. semua mereka Termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat kami. Sesungguhnya mereka Termasuk orang-orang yang saleh. (Q.S. Al-Anbiya’: 85-86)
وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِنَ الأخْيَارِ (٤٨)
Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’ dan Zulkifli. semuanya Termasuk orang-orang yang paling baik. (Q.S. Shaad: 48)
Demikian sekilas mengenai kisah nabi dzulkifli, semoga bermanfaat.
====
silahkan like FB Fanpage dan follow Twitter : ponpesalbadar
====