Nabi Sulaiman adalah putra dari nabi Dawud semenjak kecilnya mendidik dan mengajaknya untuk ikut serta memutuskan perkara dengan memberikan hukuman yang adil dan bijaksana. Oleh karena itu Nabi Sulaiman diberikan anugrah oleh Allah untuk mewarisi ilmu pengetahuannya, serta mewarisi kitab Zabur yang diturunkan kepada ayahnya ( Nabi Dawud ). Selain itu Nabi sulaiman diberikan oleh Allah suatu keistimewaan yaitu mengerti pembicaraan burung-burung dan segala macam binatang yang ada, demikian juga beliau mampu menghimpun tentaranya yang terdiri dari: manusia, jin dan burung-burung dan mereka dapat diaturnya dengan tertib dalam suatu barisan.
Pada suatu hari Nabi Sulaiman pernah berjalan-jalan beserta tentaranya, ketika sampai dilembah semut, berkatalah seekor semut itu: hai semut-semut masuklah kedalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya yang lewat jalan ini. Kemudian Nabi Sulaiman mendengar pembicaraan semut itu menjadi tersenyum dan tertawa. Dan beliau berdo’a: Ya Tuhanku, berikanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatmu yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada kedua ibu dan bapakku dan untuk mengerjakan amal sholeh yang engkau ridhoi, dan masukkanlah aku dengan rahmat-mu kedalam golongan hamba-hamba-mu yang sholeh.
سُلَيْمَانُ دَاوُدَ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ (١٦)وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ (١٧)حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ (١٨)فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ (١٩)
dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman”. dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan Dia berkata: “Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”. dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”; Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Q.S. An-Naml: 15-19)
Nabi Sulaeman Berbicara Dengan Burung Hud-Hud
Pada suatu hari Nabi Sulaian mengumpulkan semua tentaranya, baik Manusia, jin, burung-burung dan binatang-binatang lainnya. Mereka berkumpul dan tunduk pada Nabi Sulaiman, terkecuali burung Hud-Hud (yang tidak berkumpul). Maka Nabi Sulaiman berkata: mengapa aku tidak melihat Hud-Hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. Dan Sulaiman sesungguhnya aku akan memberikan hukuman kepadanya. Tak lama kemudian setelah Nabi Sulaiman berkata, burung Hud-Hud itu datang dan menghadap Nabi Sulaiman minta maaf dan memberikan khabar seraya penting kepadanya, bahwa ketidak hadirannya ia telah pergi ke luar negeri (negeri Saba’) dan di negeri itu dia menemukan suatu kerajaan besar yang di kuasai oleh perempuan (Ratu) yang bernama Ratu Balqis. Dia di anugrahi segala sesuatu dan dan mempunyai singgasana yang besar. Tapi ia dan rakyatnya menyembah selain Allah SWT (Matahari).
Atas berita penting yang dibawa oleh urung Hud-Hud itu, maka Nabi Sulaiman ingin membuktikan kebenaran (berita itu) dengan mengirimkan sepucuk surat yang isinya mengajak Ratu Balqis agar mau menyembah Allah SWT dan melakukan syareat-syareat yang dibawa Nabi Sulaiman. Kemudian Surat itu dikirimkan kepada Ratu Balqis dengan dibawah oleh burung Hud-Hud. Setibanya burung Hud-Hud itu dikerjakan Saba’ (dengan membawa sepucuk surat Nabi Sulaiman), maka surat itu dijatuhkan ke istana kerajaan dan kebetulan pada saat itu Ratu Balqis berada dalam istan kerajaan.
====
Silahkan menyebarluaskan dengan mencantumkan sumber.
Silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter ponpesalbadar
====