Ratu Balqis Naik Tahta

Ratu Balqis binti Syahrabil bin Malik bin Rayan adalah sosok penguasa yang memerintah negeri Saba dan Ma’rib pada masa kehidupan Nabi Sulaiman AS. Ratu Balqis mewarisi takhta dari ayahnya.

Secara historis penamaan Saba’ berakar dari kabilah ibnu Rayan yaitu nama seorang yang bernama Saba’ bin  Yasyjab bin Ya’rib bin Qahtan, nama ini kemudian menjelma menjadi sebuah kabilah, selain itu pula menjadi penamaan sebuah kota di Ma’rib Yaman yang berjarak sejauh 3 hari perjalanan dari Sana’a.

Saba’ sendiri mendapatkan tempat tersendiri sebagai salah satu nama surah dalam Al-Qur’an untuk menggambarkan peradaban yang mencapai pemuncak pada abad ke 10 SM. Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa dahulu Negeri ini dipimpin oleh raja yang korup dan sering membuat kerusakan dimana mana lalu kemudian menikah dengan putri raja sebelumnya yaitu Ratu Balqis. Sejak menikah perilaku korup raja tidak berubah sehingga Ratu Balqis membunuh dan mengambil alih takhta kerajaan. Terkait kondisi ini terdapat hadits Rasulullah yang berbunyi :

لن يفلح قوم ولواأمرهم امرأة

Artinya : tidak akan beruntung dan berhasil suatu kaum saat mereka menguasakan suatu urusan mereka kepada seorang perempuan ( HR Bukhari dan An-Nasa’i)

Dalam surah an-Naml memberi gambaran yang sangat gamblang mengenai kebesaran dan keagungan Ratu Balqis yang berbunyi :

إِنِّي وَجَدْتُ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ (٢٣)

Artinya : Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita[1095] yang memerintah mereka, dan Dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.

(tafsir ayat)[1095] Yaitu Ratu Balqis yang memerintah kerajaan Sabaiyah di zaman Nabi Sulaiman.

Ratu Balqis Bertemu Nabi Sulaiman AS

Kisah mengenai pertemuan Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur’an surah An-Naml tidak terlepas dari peran seekor burung hud hud yang menyampaikan kepada Nabi Sulaiman tentang adanya seorang kaum pada suatu negeri yang rakyatnya menyembah selain Allah SWT, kaum tersebut menyembah matahari dipimpin oleh Ratu Balqis.

Maka Nabi Sulaiman berkirim surat mengajak Ratu Balqis untuk memeluk agama Allah SWT, dan setelah diperlihatkan kemampuan Nabi Sulaiman memindahkan istana Ratu Balqis saat ratu Balqis mengunjungi Sana’a, maka akhirnya memeluk agama Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah An-Naml 38-40 :

قَالَ يَا أَيُّهَا الْمَلأ أَيُّكُمْ يَأْتِينِي بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَنْ يَأْتُونِي مُسْلِمِينَ (٣٨)قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ (٣٩)قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ (٤٠)

Artinya : berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”. (39.) berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya”. (40). berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.

Demikian sekilas mengenai kisah Ratu Balqis pada masa kehidupan Nabi Sulaiman AS, semoga bermanfaat

====

silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter @ponpesalbadar

====