Shalat Gerhana Bulan dan Matahari dilakukan sebanyak dua raka’at dengan dua kali Al-fatihah dan dua kali rukuk dalam setiap raka’atnya. Sementara menurut Mazhab Hanafi, shalat gerhana ini dilaksanakan tidak berbeda dengan shalat sunnah yang lain, yaitu satu kali membaca Alfatihah dan satu kali rukuk dalam setiap raka’atnya.
Sementara dari segi jumlah raka’at, Mazhab Hanafi mengatakan paling sedikit dua raka’at. Boleh lebih dari dua raka’at, hanya yang paling utama adalah 4 raka’at dilaksanakan dengan satu kali salam. Setelah shalat selesai, dilanjutkan dengan khutbah.
Shalat gerhana ini sebaiknya memang dilakukan secara berjama’ah. Namun jika tidak memungkinkan, tidak masalah dilakukan sendiri dan tidak perlu ada khutbah.
Dari segi bacaan, tiga mazhab tadi menganjurkan untuk membaca surat Al-Baqarah setelah Alfatihah yang pertama, surat Al-Imran setelah Al-Fatihah yang kedua, surat An-Nisa setelah Al-Fatihah yang ketiga, dan surat Al-Maidah setelah Al-Fatihah yang terakhir.
Sementara Mazhab Hanafi menganjurkan untuk membaca surat Al-Baqarah pada raka’at pertama dan Al-Imran pada raka’at kedua. Untuk raka’at ketiga dan keempat.
Untuk masalah rukuk dan sujud, juga disunnahkan panjang. Hanya saja ukurannya berbeda-beda. Pada Mazhab Hanafi, rukuk dan sujudnya disunnahkan panjang, meskipun tidak ada ukuran yang pasti dan tidak ada batasannya.
Pada Mazhab Hambali juga tidak ada batasannya. Hanya saja Mazhab Hambali menganjurkan bahwa rukuk yang pertama pada raka’at pertama kira-kira sama panjangnya dengan membaca seratus ayat Alquran dan di rukuk yang kedua panjangnya sama dengan membaca tujuh puluh ayat Alquran. Begitu pun pada rukuk di raka’at kedua.
Sementara itu Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa ukuran panjang rukuk yang pertama kira-kira sama dengan membaca seratus ayat dari surat Al-Baqarah, kemudian pada rukuk yang kedua ukurannya sama dengan delapan puluh ayat surat Al-Baqarah, di rukuk yang ketiga sama dengan tujuh puluh ayat surat Al-Baqarah, dan pada rukuk yang terakhir sama dengan lima puluh ayat surat Al-Baqarah.
Mazhab Maliki menganjurkan hal yang sedikit berbeda. Pada rukuk pertama, kira-kira ukurannya sepanjang membaca seluruh surat Al-Baqarah, rukuk yang kedua sepanjang membaca surat Al-Imran, rukuk yang ketiga sepanjang membaca surat An-Nisa, dan rukuk yang keempat sepanjang membaca surat Al-Maidah.
Meski keempat mazhab tersebut berbeda, prinsipnya tetap sama, yaitu bacaan sholat akan selalu lebih panjang dari yang berikutnya.
Niat shalat gerhana matahari:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya:
“ Aku niat Shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat shalat gerhana bulan :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya:
“ Aku niat Shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Keterangan: Tidak ada doa khusus untuk shalat gerhana matahari dan bulan. (baca juga artikel tentang shalat istisqa).
====
silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter ponpesalbadar
====
Review Overview
Niat Shalat Gerhana Bulan
Niat Shalat Gerhana Matahari
Hukum Shalat Gerhana Bulan & Matahari
Detail
Niat dan Hukum Shalat Gerhana Bulan dan Matahari