Abu Thalib, Kisah Penegasan Tauhid
Abu Thalib sebagai mana yang lazim namanya kita kenal memiliki nama lengkap Abdu Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim, bukan orang yang sembarang, tak lain adalah paman Rasulullah SAW. Kedekatan keduanya sangat erat, sebab Abu Thalib termasuk orang yang getol menjaga Rasulullah SAW disaat sedang dalam marabahaya mengembangkan agama, walaupun disaat yang sama Abu Thalib masih menganut agama nenek moyangnya.
Tak terhitung jasa dan pengorbanan yang dipersembahkan Abu Thalib hingga suatu waktu Rasulullah SAW dihadang disuatu tempat oleh kalangan kafir Quraish dan Abu Thalib muncul dengan tegar dan mengatakan : “ kalian takkan dapat menyentuh Muhammad sebelum kalian menguburkanku, sehingga pada saat paman Nabi meninggal, sebagaimana diriwayat kan oleh Ibn Al-Musayyah berdasarkan cerita bapaknya bahwa tatkala Abu Thalib akan meninggal, maka datanglah Nabi Muhammad SAW kepadanya, namun disaat yang sama datang pula Abdullah bin Umayyah beserta Abu Jahal. Rasulullah lalu berkata :
قل لااله الاالله كلمة أحاج لك بها عندالله
“Ucapkanlah La Ilaaha Illallah, sebuah kalimat yang bisa aku jadikan bukti untukmu dihadapan Allah SWT”.
Namun disambut oleh Abdullah bin Abu Umayyah dan Abu Jahal, apakah kamu membenci agama Abdul Mutthalib? Lalu Nabi mengulang kembali, namun disahuti lagi oleh keduanya hingga akhirnya Abu Thalib meninggal tanpa mengucap kalimat tauhid. Rasulullah pun bersabda :
لاستغفرن لك مالم أنه عنك
“Sungguh akan aku mintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang”
Lalu Allah menjawab melalui firmannya :
إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (٥٦)
Artinya : Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
Pada Surah At-Taubah ayat 113, Allah SWT juga memperingatkan :
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (١١٣)
Artinya : Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum Kerabat (Nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.
Demikian tulisan singkat mengenai kisah Abu Thalib, semoga bermanfaat.
====
silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter ponpesalbadar
====