Pasca Rasululloh SAW meninggal, aktifitas ijtihad merupakan trend keilmuan yang berkembang pesat. Keberadaannya mempunyai peran yang sangat urgen dalam keberlangsungan aktifitas keagamaan umat. Ijtihad tampil sebagai pelayan umat,memberikan solusi-solusi problematika aktual yang terus berkembang dari generasi ke generasi. Iklim semacam inlah yang kemudian melahirkan kekayaan di bidang ilmu fikih yang tiada taranya dalam sejarah. Aktifitas keilmuan ini terus berlangsung hingga pertengahan abad ke 4 hijriah.
Ijtihad merupakan salah satu pilar pokok tegaknya syariat. Banyak sekali dalil al-quran yang menunjukkan tentang anjuran untuk melaksanakannya. Di antaranya:
انا انزلنا اليك الكتاب بالحق لتحكم بين الناس بما اراك الله ولا تكن للخائنين خصيما
Yang artinya “ sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran , supaya engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah SWT wahyukan kepadamu. (QS.An-nisa’ [4] 105)
ان في ذالك لايات لقوم يتفكرون
Yang artinya ‘’ sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaumyang berfikir. (QS. Ar-rum [30];21 )
Begitu juga banyak sekali di temukan hadis hadis memberikan justifikasi tentang keharusan berijtihad. Diantaranya adalah hadis yang di jadikan tendensi oleh imam asy-syafi’i dari sahabat ‘amr bin ‘ash, beliau mendengar Rosululloh SAW bersabda;
اذا حكم الحاكم فاجتهد ثم اصاب فله اجران واذا حكم واجتهد فأخطأ فله اجر
Yang artinya” jika seorang hakim membuat keputusan dengan berijtihad kemudian ijtihadnya benar , maka baginya dua pahala. Jika dia membuat keputusan dengan berijtihad dan ternyata ijtihadnya salah, maka baginya satu pahala. (HR.al-bukhori dan muslim )
Juga hadis Muadz bin jabal yang mendapatkan pembekalan dari Rosululloh SAW sebelum dikirim ke daerah yaman untuk menjadi hakim disana.ketika Rasululloh SAW menanyakan perihal apa yang akan di jadikannya dasar pengambilan keputusan dalam menjawab problematika masyarakat , muadz menjawab “ Al-quran, kemudian sunnah Rosululloh SAW dan ijtihad sebagai jalan terakhir bila tidak di temukan penegasan dalam al-quran dan sunnah.
Begitulah diantara dalil-dalil al-quran dan hadis yang mengindikasikan tentang anjuran melakukan ijtihad dalam memecahkan problematika-problematika aktual yang sedang kita hadapi. Wallahu a’lamu bisshowab……..
Ditulis : Ustadz Jamil Fuadi