KH. Drs Abd. Djalil Musa
(Pendiri/Pembina STKIP DDI Mamuju)
Mengingat jasa-jasa KH. Prof Muiz Kabry sangatlah banyak, ibarat sebuah pohon kelapa, mulai dari akar hingga pucuk daun memberikan manfaat terhadap orang disekitarnya. Jasa-jasanya tak lekang diterpa terik matahari, tak pudar dibasahi air hujan.
Banyak kalangan agamawan mulai dari kalangan NU sendiri hingga kalangan Muhammadiyah bersimpati terhadapnya. Adalah hal yang pantas jikalau KH. Prof. Dr. H. Abd Muiz Kabry dikategorikan sebagai tokoh kharismatik diwilayah kawasan timur Indonesia pada umumnya, di Sulawesi-Selatan-Barat pada khususnya. Sebagai tokoh kharismatik, beliau mengedepankan kepentingan ummat diatas kepentingan pribadinya.
KH. Prof. Dr. H. Abd Muiz Kabry merupakan pemikir-pejuang, pejuang-pemikir DDI yang sangat ikhlas dalam pembinaan dan pengembangan pendidikan. Beliau tidak kenal lelah dalam mengembangkan DDI menuju kearah yang lebih baik. Dikatakan pemikir, karena beliau tak pernah letih berpikir untuk mengembangkan DDI beserta lembaga pendidikannya. Hampir setiap kali bertemu, beliau selalu berbicara apa dan bagaimana menjadikan lembaga pendidikan DDI supaya lebih eksis seantero Indonesia. Dikatakan sebagai pejuang, karena semangatnya tidak pernah kendor, loyo dan seringkali mengambil posisi terdepan dalam membela DDI serta tak pernah pantang menyerah selama bertujuan untuk kebaikan DDI kedepannya. Salah satu contohnya, beliau sangat mobile demi mengembangkan DDI, rela mendatangi tempat atau daerah yang sangat terpencil sekalipun, baik via darat, udara maupun laut di Sulawesi Barat.
Sebagai “tangan kanan” KH. Abd Rahman Ambo Dalle, beliau tidak sungkan-sungkan mendatangi kampung Baruga sebagai tempat cikal bakal DDI pertama kali muncul di Sulawesi Barat dalam rangka memantau situasi dan kondisi dengan menggunakan dokar atau bendi. Masih teringat, tepatnya Tahun 2001, awal pendirian kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) DDI Mamuju di Tarailu (salah satu desa yang cukup terpencil di Kab. Mamuju), KH. Abd Muiz Kabry pun datang memberikan kuliah umum kepada para dosen dan mahasiswa baru kala itu. Perlu diingat, Desa Tarailu kala itu memiliki medan yang berat untuk dilalui, sangat perlu namanya perjuangan dan ketabahan, namun beliau rela untuk berkunjung demi menunaikan kewajiban demi pengembangan DDI.
KH. Abd Muiz Kabry sangat menghargai yang namanya Kyai, harus tetap dipelihara dan dihargai ketulusannya dalam pembinaan ummat pada umumnya dan khususnya warga DDI dan santri, sebab simpul dalam mempersatukan ummat adalah Kyai. Hampir disetiap nasihat atau pidatonya, KH. Prof. Dr. H. Abd Muiz Kabry sering mengulang-ulang dan menegaskan bagaimana menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat masa depan yang penuh dengan kompetisi. dan bagaimana pula melakukan transfer of knowledge sesuai dengan peranan untuk masa yang akan datang.
Hal ini sangat diperlukan, agar generasi muda DDI tetap terkontrol dalam jalur visi dan misi DDI. serta sebagai seorang nasionalis sejati, tak lupa beliau menegaskan agar senantiasa melakukan transfer of value pada generasi muda DDI agar menjadi garda terdepan dalam memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat dalam bingkai NKRI.
Masih banyak sekali kesan yang terngiang dan terpatri dalam persahabatan kami yang memberikan kesejukan hati di setiap pertemuan, dialog, ataukah hanya sekedar sapa yang tidak dapat diukur dalam selembar kertas.
====
silahkan like FB Fanspage ponpesalbadar dan follow twitter ponpesalbadar
====