Mengetahui Dr. KH. Muhammad Maftuh Basyuni wafat, sesaat setelahnya saya sedikit tertegun mengingat awal pertemuan dengan Beliau, sewaktu kami bersama Pendiri Pondok Pesantren Al-Badar Parepare, Prof. Dr. KH. Abd Muiz Kabry di Kantornya di Lapangan Banteng Barat.
Saya mengetahuinya bahwa beliau orang yang tegas, tercermin dari kebijakan dan statemennya waktu menjabat sebagai Menteri Agama. Begitu memasuki ruangan beliau, beliau ternyata juga seorang yang sangat bersahaja. Tetap tenang karena saat itu beliau santer akan terkena reshuffle karena ada sedikit problem pada tata kelola jamaah haji Indonesia.
Beliau yakin saat itu tidak akan terkena reshuffle oleh SBY dan terbukti beliau tetap menjalankan tugasnya hingga periode pertama kepemimpinan SBY berakhir. Pertemuan kami bertiga cukup lama hingga pada saat itu beliau mengatakan “ Pak Muiz saya mau ajak makan, tapi makanan saya sederhana, bagaimana kalau kita makan mie pangsit “ dan dijawab oleh pak Muiz “terserah Pak Maftuh, pak Maftuh yang pemilik rumah”. Maka pada saat itu kami makan mie pangsit bertiga diruangan beliau.
Beliau bercerita banyak tentang sesuatu hal akhirnya kemudian mengalihkan pembicaraan kepada saya, jika mau lanjut S2 dimanapun dibelahan timur tengah, akan saya berikan beasiswa, yang penting benar benar pergi sekolah.
Semoga Allah SWT memberi tempat terbaik bagi pribadi yang bersahaja seperti beliau.