Breaking News
Home / Syeikhona Prof. Dr. KH. Abd Muiz Kabry / Spirit Perjuangan Al-Mukarram Syeikhona Prof. Dr. KH. Abd Muiz Kabry

Spirit Perjuangan Al-Mukarram Syeikhona Prof. Dr. KH. Abd Muiz Kabry

KH. Abd Muiz KabrySudah lebih sepekan sejak kepergian Pimpinan Pondok Pesantren Al-Badar DDI Prof. Dr. KH. Abd Muiz Kabry, masih terasa bahwa Sang Kyai berada ditengah-tengah keluarga dan santri. Para santri merasa bahwa sang Kyai hanya sedang bepergian seperti ketika beliau sibuk dalam mengemban amanah organisasi Darud Dakwah Wal Irsyad yang dipimpin beliau semasa hidup.

Beberapa kalangan santri baru yang praktis hanya bercengkrama bersama beliau selama sepekan sebelum akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir, juga merasa kehilangan yang sangat mendalam.

Ya, sosok kyai yang selalu tampil sederhana itu tidak akan kembali lagi ditengah-tengah keluarga, santri dan ummat. Tugas dan pengabdian selama kurun waktu 38 tahun membesarkan DDI terakhir sebagai Rais Aam Majelis A’la PB DDI dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) telah selesai sehingga Al-Mukarram KH. Abd Muiz Kabry dipanggil oleh Allah SWT.

Beliau terlahir dari keluarga yang sederhana dan anak bungsu yang mengenyam pendidikan tinggi jauh dari kampung halamannya di Kabupaten Pinrang. Memulai pendidikan sekolah rakyat, kemudian sekolah PGA di parepare dan mendapatkan tugas belajar di Pacet Jawa Barat, lalu S1 di IAIN Malang Jawa Timur, lalu terpilih dari hanya beberapa orang di Indonesia menempuh pendidikan Doktor tanpa harus melalui pendidikan Magister di IAIN Syarif Hidayatullah.

Di Pacet dan Malang akhirnya semakin mengasah naluri kepemimpinan yang mengalir dalam diri keturunan Tuan Pakki ( Tuan Ahli Fiqh ) di kabupaten Pinrang ini, sehingga Beliau muncul sebagai pimpinan mahasiswa baik menjadi ketua Senat mahasiswa IAIN Malang, ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Malang, serta ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia untuk wilayah Malang dan Surabaya.

Disana pula terbingkai antara perjuangan dan romantisme yang mempertemukan Beliau dengan pujaan hatinya, putri KH. Abd Latif seorang Kyai di Kraksaan Probolinggo Jawa Timur, salah seorang murid langsung Syeikhona Cholil Bangkalan Jawa Timur yang saat mahasiswa gadis tersebut juga menjabat sebagai bendahara senat Mahasiswa IAIN Malang dan bendahara Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang senantiasa setia menemani Beliau hingga akhir hayat.

Saat beliau dirawat dirumah sakit, beliau sempat bertutur kepada putra terbungsunya, bahwa orang hidup itu ingin dirawat hingga akhir hayatnya, dan alhamdulillah beliau mendapatkan hal tersebut dari keluarganya wa bil khusus dari istri beliau  Hj. Siti Maryam Latif yang senantiasa setia menemani dikala sehat, kala menjalani perawatan dirumah sakit, serta istri beliaulah yang terakhir menyentuh tubuh, tepatnya dada sang Kyai menghantar  hembus nafas meninggalkan raga.

Selamat jalan ayahanda, syekhona yang senantiasa menanamkan prinsip jangan pernah takut membela kepentingan ummat, bersabar dan ikhlas jika diri pribadi yang didzalimi, jangan membiasakan diri menengadahkan tangan ke atas, prinsip itulah yang mewarnai postur perjuangan Prof. Dr.KH Abd Muiz Kabry semasa hidup.

Qaddasallahu Ruhahu Wa Rahimahu Syeikhona Prof. Dr. KH Abd Muiz Kabry, Wa Dahalahul Jannah Bighairi Hisab.

Facebook Comments Box

Check Also

aswaja

Problematika Ahlussunnah Wal Jamaah ( Aswaja )

Pengertian Ahlussunnah Wal Jamaah Kata “Ahlussunnah” terdiri dari dua suku kata yaitu ’ahlu’ yang berarti …